19.12.18

Cook - Kayu manis, Vanili, Markisa, & Pear



Beberapa bulan lalu waktu lagi hiking di sekitar rumah meditasi, kita sempat melewati kebun kayu manis, yang pada waktu itu tau juga karena dikasih tau. Tapi memang kalo dicium (pake hidung ya) pohon kayu manis ini wangi dan enak baunya. Kebanyakan pohonnya sudah dipanen tapi kemarin sempat permisi-mbah ambil sedikit mau coba-coba buat masak di rumah. 

Share sedikit video hutan dan pohon kayu manisnya:


Bisa disimpan lumayan lama. Tapi bentuknya beda ya ama kayu manis yang biasa dijual. 
Kayu manis satuan yang dijual biasanya digulung dengan lapisan kayu dalamnya lagi yang sudah dikupas, lalu dikeringkan. Selebihnya saya tidak mau sok tau. 
Nanti-nanti kalau sudah beneran tau pasti akan saya kasih tau. 



Seperti biasa bahannya sesuai dengan apa yang ada saja. Kurma dan goji berry yang awet dan tahan lama, serta buah markisa yang kebetulan dijual murah di pasar. 


Lalu buka simpanan vanili yang malah jauh lebih lama lagi. Ini oleh-oleh dari sahabat yang metik vanili hutan waktu sedang dinas ke Flores. Vanili utuh lebih tahan daripada vanili bubuk maupun ekstrak. So pasti juga terjamin aslinya. Buat yang belum pernah lihat pohon vanili nih lihat bentuknya ya. Buat yang sudah pernah ya lihat aja lagi gapapa to. Termasuk sejenis anggrek, daunnya panjang dan biasanya dirambatkan di tiang/ batang pohon lain. Vanili ini adalah juga yang disebut vanila tapi itu mah semua juga tau ya. 



Setelah berbunga dan dipanen buahnya, lalu dikeringkan sampai siap digunakan.  
Setelah dibelah bentuknya seperti ini. Dikorek aja tuh biji-biji hitamnya yang paling wangi. 
Paling enak digabungkan dalam hidangan pencuci mulut.



Kurma diiris halus, terus buah markisa juga dibelah dan diambil isinya. 


Lalu dicampur semuanya ke dalam panci kecil untuk direbus, termasuk kayu manis gelondongan tadi.


Kalau mau air yang ditambahkan bisa diganti dengan air perasan jeruk. Di tahap ini juga ditambahkan gula atau madu yang banyak. Yang anti sama gula bisa menggunakan gula bohong.


Rebus semuanya sampai mendidih, 
lalu tutup panci tapi jangan rapat, kasih lubang sedikit (biar gak luber gitu lho).

Sementara itu kita kupas buah pear. Sisakan batangnya ya. 
Gak tau kenapa padahal nanti ngambilnya juga pake jepitan/sendok bukan dipegang batangnya. 


Biasanya orang buat poached pear pakai red wine segala. Tapi saya bukan orang biasa. 
Kalau sudah langsung gabung ke panci, lalu rebus bersama kira-kira 15-20 menit



Kalau sudah semua isinya disaring, kulit vanila dan kayu manis dibuang. 
Jadi sisanya cuma bahan yang bisa dimakan, dimasukkan kulkas dulu. 


Lalu rebus lagi sisa cairan dalam keadaan panci terbuka, sampai airnya berkurang dan kental.


Jadi sirup markisa. Kalau sudah adem pindah ke botol kedap udara, lalu masukkan ke kulkas. 


Nah ampas yang tadi bisa kita makan jadi pencuci mulut. Pearnya disiram sedikit sirup markisa, lalu dikasih greek yoghurt dan buah delima serta irisan daun mint. 


Buah delima kalau gak punya pohonnya beli aja dan sebaiknya yang diskonan karena harganya mahal. Ini sudah pasti delima diskonan. Dia termasuk buah sedap yang tahan lama. 
Atau kalau ribet, pakai agar-agar atau pacar cina aja lah. 


Itu yang item-item apa yah.


Asli ga inget itu apaan yang item, masa rumput laut sih HAHAHAHA. 


Kayaknya sih daun mint yang udah kering. Anggap aja begitu pokoknya gak mungkin rumput laut. 




14.12.18

Trip - Gusti Mboten Sare


Rekam perjalanan satu setengah tahun lalu
Di saat itu hari-hari terasa sulit
Tapi kedua sahabat selalu ada untuk saya tetap berpijak.

Memang Tuhan tidak tidur,
Perjalanan ini bukan sekedar penyembuhan batin saya
Tapi juga jadi bagian dari cerita mereka bertiga


 














 









Copyright © 2014 Natanoja